Memonitoring dosa menggunakan excell

01:46 0 Comments

Banyak orang yang ingin memperbaiki diri, cuman kebanyakan kebingungan untuk memulai. Selain itu, tujuan dari memperbaiki diri memiliki banyak motif, ada yang karena tuntutan keluarga, tuntutan lingkungan, atau hanya tuntutan pribadi karena memang ingin berubah menjadi diri yang lebih baru.

Good Boy
Kali ini ide asal blog cangkruan menulis sesuatu yang cukup berbeda. Ingat ya, penulis bukan seorang ulama dan juga bukan seorang intelektual yang bisa memberikan banyak referensi valid dari setiap kata yang tertulis di sini. Paling -paling sumber juga kopas dari sana sini. Haha

Namun, ide kalau kagak ditulis, kan semacam sia-sia. Meskipun ide ini asal. Tapi, siapa tahu dengan ide asal ini ada seseorang yang tidak sengaja membaca dan kemudian menjadi stimulus otaknya untuk mendapatkan ide yang lebih baik demi menjadi pribadi baik.

Memonitoring dosa, biar ga uang aja yang dimonitoring. haha

Ide ini muncul ketika si penulis sedang resah dan galau. Karena hati terasa tidak tenang, meskipun pegang uang. Hati tidak nyaman meskipun punya pekerjaan. Penulis selalu ingin menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Terutama dalam hal bersosialisasi, penulis ingin bisa menjadi pribadi yang baik bagi diri sendiri dan lingkungan.

Dari situlah penulis bingung untuk memulai menjadi baik. Bingung harus diawali dari mana. Sedangkan kekurangan penulis sangat banyak sekali, itu yang penulis tahu. Belum lagi kalau misal penulis survey ke teman-teman, family, dan orang tak dikenal (Eh), pasti sangat banyak sekali.

Dari dasar sifat penulis yang suka lupa dan senang menulis, sudah menjadi suatu kebiasaan untuk mencatat dan menulis semua yang penulis anggap penting. Dari sinilah penulis berfikir bahwa penulis harus memonitoring kemajuan penulis setiap harinya dalam hal menjadi pribadi yang baik.

Karena agama penulis adalah Islam, jadi penulis akan memulai menjadi pribadi yang baru dengan memperbaiki shalat terlebih dahulu. Dengan cara menggunakan excell. Sebagai tambahan, penulis memiliki pertimbangan mengapa memperbaiki shalat dulu adalah karena hadist berikut ini.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

” إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسَرَ فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : انَظَرُوْا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ؟ فَيُكْمَلُ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيْضَةِ ثُمَّ يَكُوْنُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ ” . وَفِي رِوَايَةٍ : ” ثُمَّ الزَّكَاةُ مِثْلُ ذَلِكَ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ حَسَبَ ذَلِكَ ” .

Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala  mengatakan, ’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.”

Hadist ini memberikan kesimpulan bagi penulis secara pribadi bahwa shalat adalah tolak ukur bagaimana pribadi seseorang di dunia. Dengan kata lain, ketika shalat seseorang baik bisa dipastikan kepribadian seseorang tersebut baik.

Penulis ingin menggaris bawahi bahwa baik di sini ada banyak sekali pandangan yang berbeda. Dimana kata baik di sini adalah menurut agama penulis, yaitu baik secara horizontal dan vertical. Hubungan dengan sesama manusia baik, dengan hewan, tumbuhan, dan semua makhluk hidup baik merupakan hubungan secara horizontal. Sedangkan secara vertical adalah kepada Tuhan. Jadi, menurut pemahaman penulis pribadi, pemahaman penulis berdasarkan agama penulis seperti itu.

Agar dapat memonitoringnya, penulis memulai dengan mendownload aplikasi di Play Store menggunakan android penulis. Aplikasi tersebut adalah excell. Logonya seperti ini.


Excell Android
Kalau mau langsung install bagi penguna android, silahkan download di sini (Excell Android). 

Tentukan Faktor yang Ingin dirubah

Penulis sudah memutuskan untuk memperbaiki shalat terlebih dahulu. Dengan pertimbangan ketika shalat penulis sudah lebih baik, harapan penulis efeknya berlanjut ke sikap penulis dikeseharian penulis.

Penulis belum mau membuat target yang tinggi. Penulis hanya mentargetkan agar penulis bisa shalat pada waktunya, karena sering kali tidak pada waktunya. Otomatis itu sangat tidak baik bagi penulis pribadi.

Penulis memulai membuat file baru dengan Excel di HP pribadi. Dengan harapan penulis bisa mengontrol setiap harinya. Sehingga bisa di evaluasi setiap hari.
Menggunakan android 
Penulis membuat layaknya kalender. Diberikan tanggal dan juga bulan. Penulis menuliskan shalat yang akan dimonitoring. Masih shalat fardlu saja. Karena target penulis masih memperbaiki shalat fardlu saja.

Monitoring Shalat
Ilustrasi di atas menggunakan centang/check list dan juga menggunakan warna. Di sini penulis menggunakan warna abu-abu sampai hitam. Semakin tidak tepat waktunya, penulis akan memberikan warna hitam di tanggal tersebut dan di baris shalatnya. Dengan begitu penulis tidak terlalu kesulitan untuk harus melihat waktu dengan detail, cukup dengan menggunakan variasi warna saja.

Ketika ada yang ingin menggunakan pukul, itu lebih spesifik. Silahkan, itu lebih baik dari pada ini.

Dari ilustrasi ini, bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan masing-masing. Misalkan ingin memonitoring dosa, karena alasan ingin membantu malaikat pencatat dosa. Dirubah saja variabelnya. Atau menggunakan variasi warna saja. Tetap sama, semakin hitam dosa yang dilakukan semakin besar.

Ketika sudah berjalan satu bulan dan melihat rekapan dosa yang telah dilakukan, semoga bisa menjadi cambuk yang kuat bagi diri untuk menjadi lebih baik lagi.

Tabel monitoring

Disisi lain, menggunakan cara ini akan memiliki efek samping yang menakutkan bagi pengguna metode ini.

Apa itu ?

Efek sampingnya adalah pengguna metode ini akan menjadi mati rasa setelah melihat dosanya menjadi lebih banyak tanpa mendapatkan hukuman apa-apa. Karena semua orang tahu bahwa tidak semua orang diberikan balasan langsung di dunia. Sebagian dibalas di kehidupan kelak.

Selain itu, pengguna metode ini juga terancam memiliki sifat 'ujub yang akhirnya malah merusak semua usaha dia menjadi baik. Karena terus berusaha menjadi baik, akhirnya dia benar-benar merasa menjadi pribadi yang sempurna dam baik.

Hendaknya, yang menggunakan metode ini menyiapkan diri terlebih dahulu agar menjaga hati tetap 'tawadlu (merasa selalu perlu memperbaiki diri) dan tidak menjadi pribadi yang sombong.

Ketika itu terjadi, masukkan sifat-sifat yang muncul akibat efek samping tersebut ke dalam list yang perlu dihilangkan. Hehe

Semog ini menjadi renungan bersama bahwa semua orang perlu menjadi baik dan terus berusaha menjadi baik.



Mahin

Manusia yang terus usil dan ingin terus berkarya. :) Jadi dukung keusilan saya dengan like G+ dan Facebook ya. Apalagi dengan share sekalian. Anda pasti makhluk terindah yang pernah saya temui melalui tulisan di blog ini.

0 komentar: