8 budaya di Indonesia yang menarik wisatawan asing datang ke Indonesia

10:24 0 Comments

Banyak sekali kebudayaan di Indonesia yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing. Menarik untuk dipelajari dan dinikmati budayanya dari sisi seninya.

Budaya Indonesia
Berikut ini rangkuman beberapa budaya di Indonesia yang patut disimak. Mulai seni sampai budaya kuliner.

12 budaya di Indonesia yang seringkali menarik wisatawan asing datang ke Indonesia

Sering kali kebanyakan dari pemuda Indonesia kalau kongkow atau cangkruan dengan teman-temannya tidak memiliki tema obrolan tentang budaya Indonesia. 

Bahkan, mungkin, banyak dari pemuda Indonesia tidak tahu budaya khas daerah mereka masing-masing.

Dengan adanya artikel ini semoga menjadi sumber inspirasi sekaligus pengingat bahwa Indonesia kaya akan kebudayaan dan perlu untuk di lestarikan.

1. Wayang Kulit - Jawa

Wayang
Wayang kulit merupakan seni tradisional Indonesia yang berkembang di Jawa. Nama Wayang sendiri berasal dari kata "MaHyang" yang memiliki arti menuju kepada roh spiritual, dewa atau Tuhan Yang Maha Esa.

Ada juga yang mengartikan wayang sebagai istilah yang muncul dari istilah bahasa jawa yang bermakna "bayangan". Jelas sangat berhubungan karena pertunjukan wayang sendiri bisa dinikmati hanya dengan menonton bayangannya saja.

Suatu kebanggaan bahwa pertunjukan wayang kulit sudah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan berharga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).

2. Pasar Apung - Kalimantan

Pasar Apung
Pasar Apung atau Pasar Terapung [Sungai] Kuin merupakan pasar yang berada di atas sungai Barito di muara sungai Kuin, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. 

Pasar Apung ini merupakan pusaka saujana Kota Banjarmasin. Para pedagang dan pembeli menggunakan Jukung, perahu dalam bahasa Banjar.

Pasar ini mulai beraktifitas setelah shalat subuh sampai selepas pukul tujuh pagi. Di keramaian aktifitas inilah pasar Apung terlihat ramai dengan aktifitas jual beli di atas air.

Pedagang wanita yang menggunakan perahu dan menjual hasil produksinya sendiri atau tetangganya disebut dukuh, sedangkan tangan kedua yang membeli dari para dukuh untuk dijual kembali disebut panyambangan. Dan, keistimewaan lain dari pasar ini adalah masih digunakannya sistem barter antar para pedagang berperahu, dalam bahasa Banjar disebut bapanduk.

Banyak wisatawan yang berkunjung ke Kuin harus kecewa karena tidak menjumpai eksotisme pasar di atas air. Karena sudah mulai terganti dengan adanya pasar darat, pasar Apung dikhawatirkan mulai punah.

3.Terasering & Subak - Bali

Terasering

Teknologi tidak selalu merusak lingkungan bukan? Iya benar. Ini merupakan teknologi dalam bercocok tanam yang digunakan di Bali. Lokasi tepatnya ada di desa Jatiluwih - Bali.

Subak Bali (Bali Culture Landscape) sudah disahkan sebagai situs Warisan Dunia oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pendidikan, Keilmuan dan Budaya atau United Nation Education Scientific and Cultural Organization(UNESCO), pada Sidang ke-36 di St.Petersburg – Rusia, hari Jumat (29/6). Bukankah suatu kebanggan bagi negara tercinta ini?
Subak Bali merupakan organisasi kemasyarakatan yang khusus mengatur sistem pengairan sawah tradisional untuk bercocok tanam padi. Sistem Subak biasanya memiliki pura Uluncarik atau Pura Bedugul, dimana Pura ini dibangun oleh para petani dan diperuntukkan bagi Dewi Sri yang mana adalah Dewi kemakmuran dan kesuburan.
Sebenarnya sistem ini sudah dilakukan ratusan tahun lamanya untuk bercocok tanam. Karena sistem ini masih cocok digunakan di setiap era, masyarakat tetap menggunakan sistem ini. Dimana sistem ini memiliki rasa gotong royong yang tinggi sehingga tetap menyatukan masyarakat setempat dalam melakukan cocok tanam.
UNESCO sendiri menilai, Subak sebagai sistem irigasi telah mampu mempertahankan budaya asli bahkan menjadi perekat sosial masyarakat Bali.

4. Batik Cap - Jawa

Batik

Batik merupakan kain bergambar dimana pembuatannya secra khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu. Selanjutnya dengan pengolahan tertentu sehingga menjadikan kain batik memiliki kekhasan. 

Batik Indonesia, untuk keseluruhan teknik, teknologinya, serta pengembangan motif dan semua budaya yang terkait, oleh UNESCO sudah disahkan sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009.

Seni batik di Indonesia sudah diakui dunia keberadaannya. Bahkan sebagian dari negara yang ada di dunia mengimpor batik dari Indonesia untuk kebutuhan desain baju di negara mereka.

5. Rumah Gadang - Sumatera

Rumah Gadang
Rumah Gadang atau Rumah Godang merupakan nama untuk rumah adat Minangkabau. Rumah ini merupakan rumah tradisional dan banyak dijumpai di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. 
Masyarakat juga menyebut rumah ini sebagai Rumah Bagonjong atau ada juga yang menyebut dengan nama Rumah Baanjuang.
Rumah seperti ini juga dapat dijumpai di Negeri Sembilan, Malaysia. Namun tidak semua kawasan di Minangkabau (darek) yang boleh didirikan rumah adat ini, hanya pada kawasan yang sudah memiliki status sebagai nagari saja Rumah Gadangini boleh didirikan. 
Ini merupakan budaya yang harus dilestarikan dan terus di jaga eksistensinya.

6. Nelayan Bagan - Sulawesi

Nelayan
Indonesia merupakan satu-satunya negara kepulauan yang memiliki kekayaan laut berlimpah. Dengan kekayaan laut ini, Nelayan Bagan, suku Bugis memiliki inovasi dalam bidang perikanan. Mereka menciptakan sebuah sistem penangkapan ikan menggunakan jaring angkat yang menggunakan penerangan lampu. Cara ini terbukti lebih efisien dan hasil tangkapan lebih optimal.
Inovasi ini terbukti dapat meningkatkan produksi perikanan Nusantara dan akhirnya diadopsi dengan pesat di seluruh pesisir negeri. Menarik Bukan.

7. Karapan Sapi - Madura

Kerapan Sapi
Hampir sama dengan pacuan kuda, namun berbeda. Karena pada pacuan kuda hanya menggunakan satu kuda saja, sedangkan karapan sapi menggunakan dua ekor sapi untuk perlombaannya. Perlombaan ini berasal dari Pulau Madura, Jawa Timur. 

Sepasang sapi menarik semacam kereta dari kayu (tempat joki berdiri dan mengendalikan pasangan sapi tersebut) dipacu dalam lomba adu cepat melawan pasangan-pasangan sapi lainnya. Jarak yang digunakan perlombaan in tidaklah panjang, hanya 100 meter dan perlombaan berlangsung sangat singkat. Sekitar 10 detik saja sampai satu menit. Beberapa kota di Madura menyelenggarakan karapan sapi pada bulan Agustus dan September setiap tahun, dengan pertandingan final pada akhir September atau Oktober di eks Kota Karesidenan,Pamekasan untuk memperebutkan Piala Bergilir Presiden.

8. Karinding - Jawa Barat

Karinding
Karinding, alat musik tiup tradisinal Sunda. Beberapa tempat yang memproduksi alat musik ini adalah Lingkung  Citamiang, Pasirmukti, (Tasikmalaya), Lewo Malangbong (Garut), dan Cikalongkulon (Cianjur) yang dibuat dari pelepah Kawung. 

Cara menggunakan alat ini adalah disimpan di bibir, terus tepuk bagian pemukulnya biar tercipta resonansi suara. Karindng biasanya dimainkan secara solo atau grup (2 sampai 5 orang). Seroang diantaranya disebut pengatur nada atau pengatur ritem. Di daerah Ciawi, dulunya karinding dimainkan bersamaan takokak (alat musik bentuknya mirip daun)

Mahin

Manusia yang terus usil dan ingin terus berkarya. :) Jadi dukung keusilan saya dengan like G+ dan Facebook ya. Apalagi dengan share sekalian. Anda pasti makhluk terindah yang pernah saya temui melalui tulisan di blog ini.

0 komentar: